Dalam dunia pendidikan, guru menjadi salah satu faktor utama berjalannya kegiatan pembelajaran di sekolah.
Selain itu, guru juga menjadi pendamping anak-anak selama meninggalkan tempat tinggalnya masing-masing.
Dan tentunya, ada harapan orang tua bahwa anaknya akan “baik-baik saja” selama bersama orang tua keduanya di sekolah.
Ada satu, oh maaf, tiga pemandangan tak biasa yang saya lihat di kuttab pada 3 waktu yang berbeda.
📙Pemandangan pertama:
Saya melihat dari jendela, seorang ustadz yang memangku dan memeluk santrinya di kelas sambil menebarkan senyum pada santri yang lain.
Saya pun jadi ikut tersenyum melihat peristiwa itu… 😁
📘Pemandangan kedua:
Lagi… Saya melihat seorang ustadz mencuci baju sesaat setelah jam santri berolahraga usai. Sepertinya saat itu para santri berolahraga di bawah derasnya hujan, sehingga membuat warna baru pada baju para santri. 😁
Buat saya, ustadz secara tidak langsung mengajarkan pada anak, untuk bertanggung jawab dengan apa yang mereka pakai. Jika kotor, maka perlu dibersihkan..
Lagi-lagi, senyum saya mengembang… Sambil bergumam, semoga anak-anak mengambil ibroh penuh makna saat itu. 💡💡💡
📗Pemandangan ketiga:
Di sebuah mushalla tempat santri berkumpul untuk shalat, ada kegiatan kelas yang dipusatkan oleh seorang ustadz di sana.
Saat saya melihat ke arah kumpulan para santri dan santriwati, ustadz itu mencium pipi seorang santri laki-laki sambil tersenyum lebar. Saya menduga mereka sedang bercanda dan ustadz memberikan apresiasinya sebagai rasa senang atas apa yang dilakukan oleh santri tersebut.
Begitu senangnya saya melihat hal-hal seperti itu. Hilang rasa gundah saya saat anak-anak tidak berada di dekat saya. Karena mereka, para ustadz dan ustadzah, juga memberikan kasih sayang yang tidak berbeda dengan saya sebagai orang tuanya di rumah.
Para santri yang saya lihat pada saat itu, bukan anak saya. Namun saya yakin, para ustadz dan ustadzah memperlakukan hal yang sama dengan para santri yang lain.
Tidak pernah tebersit pikiran buruk pada saat saya melihat kehangatan para santri dengan para ustadz itu. Apakah mereka phedofil atau bukan.
Karena saya yakin, mereka dibekali keimanan yang kuat pada Allah untuk dapat mendampingi anak-anak yang jauh dari orang tuanya.
Tenanglah hati saya…☺
Alhamdulillah… Semoga Allah tidak salah memilihkan tempat ini untuk para santri mempelajari adab dan ilmu untuk bekal ruhiyah dan pengetahuan mereka, para santri dan santriwati Kuttab Al Fatih Bekasi… 🌼🌸
#2kurikulum
#imandanalqur’an
#Jatimurni, 5 Oktober 2017, pukul 09.41.