Sepotong Percakapan Iman
Hari ini santri belajar tentang fungsi air sebagai hukuman pada al-Quran surah an-Naba’ ayat 25. Dalam ayat itu disebutkan bahwa tidak ada minuman bagi penghuni neraka kecuali air mendidih dan nanah. Ustadazah memulai menjelaskan apa yang disampaikan dari ayat tersebut.
“Nak, tau tidak bahwa di neraka itu para penghuninya akan diberikan minuman air yang mendidih. Mereka minta kesejukan dan minuman. Tetapi Allah beri mereka minuman yang tidak sesuai dengan harapan mereka yaitu air yang mendidih dan nanah. Dan mereka tidak ada pilihan lain selain harus meminum air yang mendidih dan nanah”.
Salah seorang santri mengajukan pertanyaan
“Ustadzah, nanah itu apa?”.
Seorang santri lain yang berada di dekatnya merespon pertanyaan tersebut dengan memperlihatkan kakinya yang terluka mengeuarkan nanah dan mengatakan
“Ini”!
Pandangan mereka semua tertuju pada kaki temannya yg terluka itu. Seorang santri yang lain mengatakan
“Ustadzah, aku takut”. (sambil menitikan air mata dengan pandangan matanya yang sayu)
Kemudian serentak anak-anak itu berkata
“Aku takut Ustadzah”.
“Ustadzah juga takut nak. Tapi kita masih bisa meminta ampun kepada Allah agar kita dijauhkan dari siksa neraka”.
Dengan segera santri tersebut mengangkat tangannya lalu berdoa. Suasana seketikan hening. Kami terisak dan berhenti sebentar untuk menenangkan diri.
Belum selesai dengan pertanyaan-pertanyaan itu, seorang santri kembali mengajukan pertanyaan.
“Ustadzah, tadi kan kata ustadzah pas hari kiamat yang menakutkan itu yang merasakan hanya orang-orang kafir, terus orang-orang beriman dimana ustadzah?”
Ustadzah menjawab “Orang-orang yang beriman diselamatkan oleh Allah dulu dengan mengirimkan awan yang membuat mereka meninggal seketika mengenai awan itu”.
Santri tersebut langsung mengucapakam “Aku orang beriman ustadzah”. (matanya berkaca-kaca).
Ustadzah mengangguk dan balik mengajukan pertanyaan. “Nak, apa yang kalian bayangkan tentang neraka tadi ?”
Serentak mengatakan “aku takut ustadzah, aku nggak mau di neraka” (sambil mengelap pipinya yang basah karena air matanya yang mengalir).
“Lalu apa yang harus kita lakukan agar tidak dimasukkan di neraka?”
Dua orang santri menjawab bersamaan “Taat sama Allah” (sambil mengangkat tangannya)
“Iya, taat sama Allah. Berdoa nak sama Allah. Ya Allah, ampunilah aku Ya Allah, aku nggak mau di neraka ya Allah. Mohon sama Allah nak. Minta ampun sama Allah, minta ampun buat orang tua kalian. (serentak menengadahkan tangan mereka sambil memejamkan matanya).
Melihat hal itu sungguh indah Ya Rabb hidayah itu, sungguh ni’mat hidayah yang Engkau berikan. Ya Rabb, betapa lembutnya hati mereka sehingga terbayang dan bisa menitikan air mata tentang makhluk-Mu yang bernama neraka.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع
Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah sampai air susu kembali ke tempat keluarnya (HR Tirmidzi)
Semoga Allah senantiasa melembutkan dan memberikan mereka hidayah serta mengistiqomahkan mereka untuk selalu berbuat kebaikan